Patung lilin Soekarno dan Megawati Soekarno Putri di sebelah kanannya saat berpose di Museum Madame Tussauds di Bangkok, Thailand.
JAKARTA - Sebuah patung lilin yang menyerupai Presiden RI pertama Soekarno dipajang di museum Madame Tussauds, Bangkok, Thailand.
Patung tersebut dibuat sebagai sebuah bentuk penghormatan yang diberikan oleh Madame Tussauds untuk bapak proklamator Soekarno tentunya dengan dukungan dari Tourism Authority of Thailand.
Peresmian patung Bung Karno ini dilakukan pada Senin 24 September 2012 jam 14.00 waktu Bangkok. Hadir mendampingi Megawati Soekarnoputri antara lain, Sukmawati Soekarnoputri, Puti Guntur Soekarno dan Rini Sumarno. Dari pihak keluarga, Megawati Soekarnoputri didampingi anak-anaknya, H. Moch. Rizki Pratama, HM Prananda Prabowo, dan Puan Maharani.
Sedangkan dari DPP Partai adalah Hasto Kristiyanto, Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai.
Proses pembuatan patung dilakukan melalui penelitian yang sangat mendalam, baik berdasarkan data-data yang dikumpulkan pada saat Bung Karno di Uni Soviet, di Amerika Serikat, maupun pada saat kunjungan ke PBB. Diluar itu sumber informasi yang diberikan keluarga besar Soekarno sangat membantu proses pembuatan patung lilin Bung Karno. Pada awalnya, proses pembuatan terkendala oleh minimnya data-data terkait dengan tokoh besar tersebut.
Hal ini mungkin berkaitan dengan dampak dari de-Soekarnoisasi yang dilakukan oleh Orde Baru. Melalui penelitian yang mendalam akhirnya dapat diketahui data-data fisik Bung Karno, hingga warna kulit dan gambaran detail lainnya.
Secara khusus profile yang dipakai oleh Bung Karno adalah pada saat kunjungan ke Amerika Serikat dimana Bung Karno menyampaikan pidatonya yang sangat terkenal yaitu To Build the World a New, pada tanggal 30 September 1960.
Kesulitan terjadi pada saat pembuatan Tongkat Komando yang selalu menjadi bagian dari tampilan Bung Karno dalam acara-acara resmi. Hal ini juga terkait dengan keterbatasan data, namun akhirnya hal tersebut dapat diatasi setelah HM Prananda Prabowo mengupayakan pembuatan replika Tongkat Komando tersebut. Tongkat Komando yang dibuat dari "kayu rampung", suatu jenis kayu langka dan bertuah.
Secara filosofis kayu yang memiliki nilai sakral dalam kebudayaan Jawa tersebut, bagian dalamnya diisi (disujen) dengan "Kayu Wunglen" yang menggambarkan besarnya energi pengabdian tanpa akhir, yang telah didedikasikan oleh Bung Karno. Sedangkan dari elemen logam terbuat dari perak dan emas.
Tongkat dilengkapi dengan 5 ring cincin emas yang melambangkan Pancasila, dan bagian pokok tongkat tertuang dengan gagahnya Lambang Garuda Pancasila. Peci yang menjadi ciri khas Bung Karno secara khusus dipesankan oleh Puti Guntur Soekarno di Bandung, di penjahit khusus yang berdasarkan kesejarahan yang ada, menjadi tempat pemesanan peci yang biasa dipakai Bung Karno.
Pakaian Bung Karno didesain dengan seksama oleh Samuel Wattimena. Desain pakaian Bung Karno dilaksanakan dengan sangat hati-hati guna menampilkan sosok Bung Karno sebagai tokoh besar yang telah ikut merubah sejarah politik dunia.
"Penghormatan terhadap Bung Karno tersebut karena ketokohan Bung Karno, yang tidak hanya menjadi Proklamator Bangsa Indonesia, ataupun sebagai salah satu founding fathers Indonesia. Kepemimpinan Bung Karno di dalam membangun suatu tatanan dunia baru yang lebih damai dan lebih berkeadilan, merupakan salah satu alasan penghormatan tersebut. Dengan demikian Bung Karno tidak hanya dimiliki Indonesia, tetapi menjadi milik dunia, dan ikut menentukan sejarah politik internasional karena kepeloporan Bung Karno melalui Gerakan Non Blok," kata Hasto Kristiyanto.
sumberJangan lupa di like dan Follow Twitter | @osserem
0 komentar:
Posting Komentar